Senin, 26 September 2011

Asal Usul Manusia

PENDAHULUAN

            Pembelajaran Ilmu Alamiah Dasar terutama diperguruan tinggi bertujuan untuk memampukan pembelajar menulis ilmiah untuk berbagai keperluan dalam berbagai konteks dengan tepat dan wajar. Oleh karena itu pembelajaran dipusatkan pada aktifitas yang mengharuskan pembelajar melatih kemampuan karya tulis ilmiahnya dengan baik dan benar.
            Tulisan ini disusun dan dibuat berdasarkan tugas karya tulis ilmiah yang ditugaskan oleh Ibu Erma Triwati Christina, dosen ilmu lamiah dasar Universitas Gunadarma Indonesia.
            Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk membagi dan sharing ilmu serta pengetahuan ilmu alamiah dasar utamanya mengenai “Asal Usul Manusia” yang ditelisik dari sudut pandang Agama Islam, Umum dan Ilmiah yang semuanya itu dielaborasi dan dikolaborasikan oleh penulis berdasarkan dari berbagai sumber yang ada.
            Akhirnya, semoga tulisan ini ada manfaatnya dan dapat menjadi referensi atau ilmu yang dapat diterima dan dipergunakan bagi pembaca. Kritik dan saran pembaca akan sangat penulis hargai.
                                                        
                                                                                                         Bogor, 28 September 2011


                                                                                                                     Penulis






1.  Manusia
Pengertian Manusia
a.  Manusia sebagai makhluk individu adalah hakikat manusia sebagai makhluk yang  mempunyai keinginan, kebutuhan dan perasaan yang berbeda dengan manusia yang lain.

b. Manusia sebagai makhluk social adalah hakikat manusia yang harus hidup berdampingan dengan manusia yang lainnya, karena manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia yang lainnya.

Definisi Manusia
   a. Secara Biologis :
manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens(bahasa latin untuk manusia), sebuah spesies primate bermamalia yang mempunyai kemampuan otak dan akal pikiran yang sangat tinggi
   b. Secara Agama :
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
   c. Secara Antropologi Kebudayaan :
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
   
Penggolongan Manusia Berdasarkan
a. Jenis Kelaminnya
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya.       Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
    b. Usia
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
    c. Ciri-Ciri Fisik
berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan)
    d. Afiliasi Sosial dan Politik
afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ) dan lain sebagainya.





2. Asal Usul Manusia
         a. Sudut pandang Agama Islam
            ditelisik dari segi agama islam seperti yang terdapat dalam kandungan Al Qur’an surat Al Hajj ayat 5 yang Artinya adalah “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah”. Dalam ayat dari surat tersebut Allah SWT secara terang menjelaskan proses terjadinya manusia dan kehidupan manusia.
            Manusia yang pertama kali turun ke muka bumi ialah Nabi Adam As dan Siti Hawa, mereka dikeluarkan oleh Allah SWT dari Surga karena melanggar larangan yang Allah SWT berikan kepada mereka atas tipu daya syaitan. Ketika mereka diturunkan ke Bumi di ujung yang satu dan ujung yang lainnya, pada akhirnya mereka bertemu dan selanjutnya mereka memiliki keturunan (anak), dan dari anak-anak mereka terus dan menerus memiliki keturunan dan bergenerasi sampai saat ini.
            Tak asing dan sudah sering kita dengar istilah “kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan hanyalah milik kita umat manusia”. Ada benarnya istilah tersebut karena setiap insan manusia yang ada di bumi ini tidaklah ada yang sempurna meskipun ia seorang Nabi.

b. Sudut Pandang Ilmiah
            ditelisik dari segi ilmiah memang benar bahwa jika sel sperma laki-laki bertemu dengan Sel telur (ovum) perempuan didalam rahim maka akan membentuk benih manusia (janin) yang akan terkandung didalam rahim perempuan tersebut disebut dengan masa kehamilan, seperti yang dijelaskan oleh dr. Baksono Winardi, SpOG dalam websitenya http://www.kesehatanreproduksi.com “Proses kehamilan itu terjadi ketika sperma ( benih pria ) bertemu dengan sel telur ( benih wanita ), dan hal itu hanya bisa terjadi apabila hubungan kelamin dilakukan di sekitar masa subur.  Masa subur itu terjadi semenjak ovulasi ( keluarnya sel telur ) dari ovarium (  indung telur ) hingga akhir masa hidupnya ( kira kira 12-24 jam ). Sementara itu sel sperma yang masuk hingga tuba fallopii bisa bertahan 1 hingga  x 24 jam. Jadi hubungan seksual yang dilakukan 1- 2hari sebelum masa subur masih mungkin bisa terjadi kehamilan.Dengan demikian meskipun hanya sekali saja melakukan hubungan seks, bisa saja terjadi kehamilan kalau waktunya di sekitar masa ovulasi. Kapan dimulainya kehamilan ya semenjak bertemunya sel telur dengan sel sperma itu. Kehamilan ini sudah bisa di deteksi bila terjadi keterlambatan menstruasiseminggu. Perhitungan umur kehamilan dihitung sejak hari pertama haid yang terakhir (HPHT ). Artinya bila isteri anda telat menstruasi 1 minggu, maka usia kehamilannya ( kalau benar benar hamil ) adalah kira kira 5 minggu. Bahkan ketika sebenarnya belum waktu menstruasi ( tidak ada keterlambatan ) kalau sebelumnya terjadi  fertilisasi ( penempelan sperma pada sel telur ) maka pada saat itu sebenarnya sudah terjadi kehamilan”.

c. Sudut Pandang Umum
            dari sudut pandang umum awal mula adanya manusia dijaman dahulu yang lebih dikenal dengan sebutan manusia purbakala. Manusia sudah bermetamorfosis dalam masa peradabannya  seperti dari bentuk tubuh, postur tubuh, pola pikir dan kebiasaan hidup. Seperti yang sudah kita ketahui secara umum bahwa dijaman peradaban manusia jaman dahulu kala, manusia itu mempunya bentuk dan postur tubuh yang besar-besar dan tinggi-tinggi serta pola pikir dan kebiasaan mereka yang “Primitive”, namun apa yang ada saat ini adalah bentuk tubuh dan postur tubuh manusia yang relative jauh lebih kecil dibanding dengan  manusia jaman dahulu, tetapi pola pikir dan kebiasaan hidup manusia jaman sekarang jauh lebih universal dan termodernisasi oleh kemajuan tekhnologi.
            Pemahaman-pemahaman yang seperti demikian, juga dihiasi oleh keteguhan dan kelestarian adat istiadat suatu wilayah, dapat kita ambil contoh suku Baduy pedalaman di Banten, yang hingga saat ini kehidupan mereka masih primitive dan jauh dari kemajuan peradaban tekhnologi, karena mereka masih exist mengutamakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan pendahulu mereka.
            Pernahkah anda mendengar syair lagu “nenek moyangku seorang pelaut”? atau pernahkah anda mendengar istilah yang menyebutkan bahwa “nenek moyangku adalah monyet atau kera”? sesungguhnya apakah anda meyakini hal tersebut?
            Memang ada benarnya lagu “nenek moyangku seorang pelaut”, mengapa demikian? Karena ketika jaman dahulu pekerjaan utama manusia adalah berdagang, dan mereka berdagang mengarungi samudra-samudra demi menemukan peradaban kumpulan manusia yang ramai disuatu wilayah, sehingga pantas saja disebut pelaut.
            Namun istilah bahwa “nenek moyangku adalah monyet/kera”, maka semestinya dan seharusnya anda marah dan tidak setuju dengan istilah tersebut. Karena apa ? karena kita diberikan otak berkemampuan tinggi dan akal pikiran yang sehat oleh Tuhan, sedangkan monyet adalah binatang yang sudah jelas-jelas memiliki otak berkemampuan rendah dan tidak mempunyai akal pikiran yang sehat. Jadi kita umat manusia jangan mau disama-samakan dengan binatang.
            Jaman dahulu kala manusia hidup didunia ini begitu lama, bisa ratusan tahun bahkan ribuan tahun, namun saat ini manusia mempunyai batasan usia hidup didunia rata-rata usia 50-90 tahun saja, kenapa demikian ? karena gaya hidup manusia saat ini suka dengan segala hal yang instant, tidak seperti kebanyakan gaya hidup manusia jaman dahulu yang lebih suka alami dari kekayaan alam yang terkandung didunia ini. Sesungguhnya Yang alami itu lebih sehat bagi manusia.
            Pola pikir manusia semakin berkembang jaman demi jaman, seiring dengan perkembangan jaman itulah maka perkembangan dan kemajuan IPTEK pun semakin pesat, jaman dahulu mungkin tidak ada yang berpikir untuk membuat suatu jaringan sosial media yang dapat diakses oleh semua manusia didunia ini yang dapat terkoneksi satu sama lain, dapat diambil contoh Facebook, dengan adanya pemikiran, ide, gagasan, kreatifitas dan lain sebagainya, saat ini pertukaran informasi antar sesama manusia semakin mudah dan luas.

3. Kesimpulan
            Kita umat manusia yang ada didunia ini patut selalu bersyukur bahwasanya kita masih bisa hidup didunia ini dengan kelebihan dan keterbatasannya, sebagai warga dunia yang baik harus memperhatikan dan menjaga keseimbangan alam semesta, karena keberlangsungan hidup manusia bergantung pada manusia itu sendiri sebagaimana dia mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.

Galuh Adhitia Putra
1DF01 - D3 Manajemen Keuangan - 53211000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar