Rabu, 20 Maret 2013

PRILAKU PELAKU USAHA




Nama usaha       : CAFFE BONNY
Alamat                  : Jl. Akses UI Depok

Perkenalkan saya Galuh Adhitia Putra, mahasiswa Universitas Gunadarma semester 4. Dalam kesempatan ini saya akan memaparkan hasil pengamatan saya terhadap prilaku pelaku usaha dalam kegiatan berusaha.
Pengamatan saya dilakukan pada sebuah tempat makan disebelah kampus E Universitas Gunadarma, nama tempat makan tersebut adalah Caffe Bonny. Kenapa Caffe Bonny yang  diamati? Karena saya adalah pelanggan setia Caffe Bonny, saya suka makan di Caffe Bonny karena disana terdapat menu kesukaan saya yaitu Ayam Bumbu Bali.
Dari pengamatan yang saya lakukan mendapatkan hasil sebagai berikut:
A.      Kebiasaan Baik Yang Sering Dilakukan
1.       Memberikan senyuman
2.       Memberikan salam
3.       Memberikan fasilitas yang diinginkan oleh mayoritas konsumen
4.       Menyediakan menu yang variatif
5.       Pelayan dan chef humble terhadap konsumen
6.       Ramah
7.       Sopan dan santun
B.      Kebiasaan Buruk Yang Sering Dilakukan
1.       Waktu masak yang terkadang lama
2.       Mengizinkan pengamen dan pengemis masuk kedalam tempat makan
3.       Terkadang kesulitan dalam uang kembalian
4.       Tempat atau wadah makanan yang terkadang tidak sesuai dengan porsi makanan
Dari pengamatan saya tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun terdapat kekurangan dari caffe Bonny, namun saya tetap memilih Caffe Bonny sebagai tempat makan favorit saya. Demikian hasil pengamatan yang saya lakukan, semoga dapat menjadi sebuah pengamatan yang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih. Salam


Galuh Adhitia Putra

PRILAKU PELAKU USAHA




Nama usaha       : CAFFE BONNY
Alamat                  : Jl. Akses UI Depok

Perkenalkan saya Galuh Adhitia Putra, mahasiswa Universitas Gunadarma semester 4. Dalam kesempatan ini saya akan memaparkan hasil pengamatan saya terhadap prilaku pelaku usaha dalam kegiatan berusaha.
Pengamatan saya dilakukan pada sebuah tempat makan disebelah kampus E Universitas Gunadarma, nama tempat makan tersebut adalah Caffe Bonny. Kenapa Caffe Bonny yang  diamati? Karena saya adalah pelanggan setia Caffe Bonny, saya suka makan di Caffe Bonny karena disana terdapat menu kesukaan saya yaitu Ayam Bumbu Bali.
Dari pengamatan yang saya lakukan mendapatkan hasil sebagai berikut:
A.      Kebiasaan Baik Yang Sering Dilakukan
1.       Memberikan senyuman
2.       Memberikan salam
3.       Memberikan fasilitas yang diinginkan oleh mayoritas konsumen
4.       Menyediakan menu yang variatif
5.       Pelayan dan chef humble terhadap konsumen
6.       Ramah
7.       Sopan dan santun
B.      Kebiasaan Buruk Yang Sering Dilakukan
1.       Waktu masak yang terkadang lama
2.       Mengizinkan pengamen dan pengemis masuk kedalam tempat makan
3.       Terkadang kesulitan dalam uang kembalian
4.       Tempat atau wadah makanan yang terkadang tidak sesuai dengan porsi makanan
Dari pengamatan saya tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun terdapat kekurangan dari caffe Bonny, namun saya tetap memilih Caffe Bonny sebagai tempat makan favorit saya. Demikian hasil pengamatan yang saya lakukan, semoga dapat menjadi sebuah pengamatan yang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih. Salam


Galuh Adhitia Putra

Selasa, 12 Maret 2013

Tingkah Laku Masyarakat

Berikut ini beberapa kejadian tingkah laku masyarakat yang menjadi perhatian kita bersama. Dalam hal ini penulis coba membandingkan antara tingkah laku yang tidak benar dengan tingkah laku yang benar. sebagai berikut:

1. Berhenti melewati batas yang semestinya


Keterangan foto: foto diatas merupakan sebuah kejadian atau peristiwa yang sering terjadi ditengah-tengah masyarakat khususnya di Jabodetabek. foto diatas menggambarkan bahwa tingkah laku masyarakat yang negatif/tidak baik.


Keterangan foto: foto diatas merupakan sebuah kejadian atau peristiwa yang menggambarkan tingkah laku positif/baik yang ada ditengah-tengah masyarakat.

Permasalahan: kurang disiplin pengendara kendaraan bermotor dalam mematuhi peraturan rambu lalu lintas yang ada menyebabkan sering terjadi kecelakaan antara kendaraan bermotor dengan kereta api di pintu perlintasan kereta api

Solusi: optimalisasi fungsi penjaga pintu perlintasan kereta api, penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas dan sosialisasi yang efektif kepada masyarakat umum lebih digalakan.


2. Naik Kereta Tidak Pada Tempat Yang Semestinya


Keterangan foto: foto diatas merupakan sebuah kejadian atau peristiwa yang sering terjadi ditengah-tengah masyarakat khususnya di Jabodetabek. foto diatas menggambarkan bahwa tingkah laku masyarakat yang negatif/tidak baik. mereka naik KRL diatas atap kereta api dengan menanggung bebabn risiko yang sangat bahaya.


Keterangan foto: foto diatas merupakan sebuah kejadian atau peristiwa yang menggambarkan tingkah laku positif/baik yang ada ditengah-tengah masyarakat. mereka dengan tertib naik kereta ditempat yang semestinya dan merasa nyaman didalamnya

Permasalahan: kurang disiplin pengguna jasa kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek yang dengan sengaja dan berani untuk melanggar peraturan dengan naik di atas atap KRL. hal ini tidak dibenarkan dalam kondisi apapun, bagi sebagian orang hal tersebut merupakan sebuah kondisi yang mau tidak mau harus dijalani.

Solusi: optimalisasi fungsi petugas pengamanan kereta api, penegakan hukum terhadap pelanggar peraturan yang ada, pertambahan perjalanan kereta api guna mengurai kepadatan kereta api dan sosialisasi yang efektif kepada masyarakat umum lebih digalakan.


3. Peron Stasiun Kereta Api


Keterangan foto: foto diatas merupakan sebuah kejadian atau peristiwa yang sering terjadi ditengah-tengah masyarakat khususnya di Jabodetabek. foto diatas menggambarkan bahwa tingkah laku masyarakat yang negatif/tidak baik. mereka berjualan di peron stasiun, padahal sudah kita ketahui bersama bahwa peron stasiun fungsinya adalah untuk naik turun penumpang, bukan untuk berdagang/berjualan.




Keterangan foto: foto diatas merupakan sebuah kejadian atau peristiwa yang menggambarkan tingkah laku positif/baik yang ada ditengah-tengah masyarakat. Dengan tertib di stasiun kereta sehingga peron yang fungsinya sebagai tempat naik turun penumpang menjadi begitu nyaman, tertib dan aman.

Permasalahan: kurang disiplin pedagang yang sengaja berjualan di peron stasiun kereta. Bukan tanpa alasan mereka berdagang/berjualan di peron, karena hampir 500 ribu pengguna jasa kereta api Jabodetabek lalu lalang dengan KRL setiap harinya sehingga menimbulkan peluang usaha yang begitu besar. namun peluang usaha tersebut tidak dibarengi dengan kesadaran pemanfaatan peron yang sudah jauh dari fungsi yang sudah ditetapkan sebagai tempat naik turun penumpang. pemanfaatan peron stasiun kereta menjadi tempat berdagang/berjualan membuat peron tidak lagi nyaman, tertib dan aman.

Solusi: optimalisasi fungsi petugas pengamanan kereta api, relokasi  tempat berdagang/berjualan dari peron ketempat yang semestinyaa, penegakan hukum terhadap pelanggar peraturan yang ada, penertiban dan razia yang harus sering diadakan oleh petugas pengamanan dan sosialisasi yang efektif kepada masyarakat umum lebih digalakan.


Demikian tiga gambaran tingkah laku masyarakat yang terjadi saat ini, semoga dapat menjadi perhatian berbagai pihak dan segera memperoleh jalan keluar yang terbaik dalam menyelesaikan kasus diatas. Terima kasih. Salam.



Galuh Adhitia Putra